Minggu, 21 Juni 2020

My Nick Name Is Venus - Via Indriansi

PART 1

Malam kian larut. Lampu panggung bersinar makin terang. Ini adalah malam puncak pentas seni SMA Mega Buana dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah. semua siswa bersorak seroi menyaksikan penampilan guestar yang akan tampil sesaat lagi untuk ikut memeriahkan acara. MC handal didapati dari pengurus osis yang telah mendedikasikan dua minggu dirinya latihan tingkat ekstra kini tampil dengan ahli bukan main, seolah panggung itu miliknya seorang, yang lain? ngontrak. Ia tak perlu banyak tingkah untuk mendapati semangat audience, karena tanpa diminta pun audience ikhlas sepenuh hati setinggi rasa untuk ikut memeriahkan acara dengan mengeluarkan teriakan volume penuh. 

“Selamat malam penikmat musik...,” teriak Roy, MC sukarela yang sudah bersedia memandu jalannya acara meski tanpa bayaran.

Seluruh siswa menjawab sapaan semangat Roy dengan teriakan tanpa batas. Menembus petala langit hingga mengguncang planet-planet yang beredar pada porosnya, terdiam sejenak, terheran rasa kaget yang mendalam menyaksikan semangat gila tanpa tujuan yang diutarakan penghuni, planet kehidupan. Bumi. 

“Sudah siap menyaksikan penampilan keren dari guestar kita?” tanya Roy kembali berteriak agar suaranya mencapai seluruh audience.

“Siapppp...,” jawab mereka tak kalah semangat dengan pembawa acara,

“Mari kita saksikan penampilan.... Venus...,” tambah Roy sekaligus memanggil pengisi acara yang sudah ditunggu audience.

Sang Bintang keluar dengan pancaran pesonanya. Mata belo’ dengan barisan bulu mata lentik di tambah sapuan eye shadow dan maskara membuat matanya lebih indah. Alis mata tebal seperti gelombang laut yang hampir bersambung menjadi sisi tambahnyanya. Sedikit senyman kecil di kedua sudut bibirnya menambah keanggunannya. Rambut hitam sebahu dengan poni tengah terlihat seseuai dengan porsi wajahnya. Kalung liontin kelinci perak yang selalu dipakainya, sangat serasi pada lehernya yang jenjang. Baju blus klasik biru muda dengan pita putih di kedua sisi bahu menambah feminim fashionnya malam ini. Rok mini abu ditambah sepatu kets putih yang dikenakan menyempurnakan tampilanya.

 Lyara Ketty, gadis remaja yang banyak mengalami kesulitan dalam hidupnya kini tampil bak ratu dari planet venus.

Lyara tampil dengan musik jazznya yang membuat seluruh audience ikut bersorak ria dalam musik yang dimainkan. Kini, harapan yang lama membenam akhirnya terwujudkan. Keinginan hati, agar dunia melihatnya, terkabul sudah. Tidak ada yang perlu ia takutkan, meski mungkin hanya untuk malam ini saja, setidaknya dia pemilik panggung itu. Meski esok hujatan yang akan kembali ia telan, ah, untuk esok biarlah jadi urusan esok. Kini, ia hanya harus fokus pada kesempatan yang tidak akan datang dua kali.

Lyara berhasil, ia memainkan dengan baik. Bahkan semua melihatnya sebagai Venus, tak satu orang pun yang melihatnya sebagai Lyara Ketty, Miss Orc, yang acap kali diejek sebagai iblis penunggu kelas XI. Terlahir jelek bukan hal yang dia inginkan. Jika bisa memilih, tentu saja ia ingin hidup sebagai wanita cantik dengan keanggunan paras yang dapat menjelma, hipnotis setiap orang yang memandangnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Light Me Up (part 4)- Roselyn NorthGod

Matahari pagi Paris menyorot memaksa masuk ke dalam kamar hotel yang Sehun tumpangi untuk seminggu. Walaupun kenyataannya Mas Sehun tidak ta...